cetizen62. Com. NASIONAL--Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi menyatakan bahwa Anies Baswedan tidak masuk dalam opsi untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) tahun 2024.
Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sebagai respons terhadap rumor yang beredar mengenai kemungkinan Anies akan diusung oleh partai tersebut.
Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa PDIP tidak pernah melakukan komunikasi khusus untuk mengusung Anies Baswedan di Jawa Barat. Menurutnya, Anies hanya menjadi opsi untuk diusung dalam Pilgub DKI Jakarta, bukan Jawa Barat.
Hal ini dibantah dari rumor yang berkembang bahwa Anies akan mendaftarkan diri bersama dengan Ono Surono untuk Pilgub Jabar.
Menurut Hasto, pihak PDIP tak pernah sekalipun membahas dan menjalin komunikasi khusus untuk mengusung Anies Baswedan di Jabar. Sedangkan yang terjadi selama ini adalah, itu sebuah bentuk opsi baginya untuk dicalonkan sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta. Sepertinya berarti gagal maning ya gansist, soalnya yang di DKI Jakarta pun PDIP tidak menarik Anies Baswedan dan ditetapkan Pramono Anung - Rano Karno sebagai gantinya.
Meskipun sebelumnya sempat muncul informasi yang mengatakan bahwa PDIP membuka opsi untuk mendaftarkan Anies ke KPU DKI Jakarta, namun pada akhirnya Anies Baswedan secara resmi tidak akan mengikuti Pilgub 2024, baik di Jakarta maupun Jawa Barat. Hal ini disampaikan langsung oleh Anies seperti di kutip CNNCNNIndonesia pada hari Kamis (29/8), tepat sebelum PDIP mendaftarkan Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja sebagai calon di KPUD Jawa Barat.
Dengan demikian, Anies Baswedan tidak akan terlibat dalam Pilgub Jawa Barat 2024, meskipun sebelumnya sempat terdengar rumor yang menyebutkan sebaliknya. Keputusan ini menunjukkan bahwa PDIP tidak mengusung Anies dalam konteks Pilgub Jabar, melainkan fokus pada calon lain yang telah mereka daftarkan.
Tak apalah untuk Anies Baswedan mah, dirinya seperti gambarannya orang yang sangat tegar ya gansist. Mungkin ini baginya hanyalah semacam duri kerikil di perjalanan suksesnya dalam panggung politik Indonesia di masa mendatang.(***)
